Serba serbi PPG

 Tulang Rusuk

Manusia (baik pria dan wanita) memiliki 24 tulang rusuk (12 pasang). Hal ini pertama kali dikemukakan oleh Vesalius pada 1543 untuk menyelesaikan kontroversi yang terjadi pada saat itu.

Tulang rusuk manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu 7 pasang tulang sejati yakni tulang rusuk yang ujungnya bertemu di dada. Bagian yang kedua adalah 3 pasang tulang rusuk palsu, yakni tulang rusuk yang ujungnya melekat pada tulang rusuk di atasnya. Bagian yang ketiga yaitu 2 pasang tulang rusuk melayang, yakni tulang rusuk yang tidak bertemu ujungnya dan tidak melekat pada rusuk di atasnya.


Teori Bruner


Teori Bruner adalah teori belajar matematika yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap enaktif, ikonik dan simbolik. Tahap enaktif adalah tahapan belajar dimana siswa diberi kesempatan dalam memanipulasi objek konkrit secara langsung. Tahap ikonik adalah tahapan belajar dimana siswa memanipulasi objek konkrit kedalam bentuk gambar. Tahap simbolik adalah tahapan belajar dimana siswa memanipulasi gambar pada tahapan sebelumnya ke dalam simbol-simbol matematika. Pemahaman konsep matematika pada materi perkalian dan pembagian merupakan kemampuan peserta didik dalam menemukan dan membuat suatu pengertian yang benar tentang konsep perkalian dan pembagian. Guru menggunakan ketiga tahapan belajar menurut teori Bruner tersebut dalam meningkatkan pemahaman konsep perkalian dan pembagian siswa kelas IIIA SD Strada Dipamarga. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan teori Bruner untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas IIIA SD Strada Dipamarga pada materi perkalian dan pembagian. Subjek penelitian ini adalah guru dibantu dua observer dan siswa kelas III SD yang berjumlah 30 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran yang masing-masing terdiri dari satu kali pertemuan dalam tiga jam pelajaran. Siklus pertama dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan tahap enaktif, ikonik dan simbolik pada materi perkalian. Siklus kedua dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan tahap enaktif, ikonik dan simbolik pada materi pembagian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Hasilnya dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil penelitian: Teori Bruner dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas IIIA SD Strada Dipamarga pada materi perkalian dan pembagian. Hal ini dibuktikan melalui peningkatan nilai rata-rata posttest siswa dari siklus I yaitu 84,83 menjadi 87,16 pada siklus II. Terjadi peningkatan pemahaman konsep siswa yang signifikan setelah belajar melalui penerapan teori Bruner dalam pembelajaran matematika materi perkalian dan pembagian. Hal ini dibuktikan pada skor gain yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu 0,58 dengan kategori peningkatan sedang dan 0,74 pada siklus II dengan kategori tinggi. Melalui tahap enaktif, siswa dapat belajar secara konkrit dan aktif sehingga lebih mudah dalam memahami konsep perkalian dan pembagian. Melalui tahap ikonik, siswa dapat belajar melalui gambar manipulasi objek konkrit sehingga siswa menjadi lebih memahami konsep perkalian dan pembagian.. Melalui tahap simbolik, siswa menjadi lebih terampil dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan perkalian dan pembagian bersusun ke bawah. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar guru sebaiknya menggunakan teori Bruner dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran matematika di kelas khususnya pada materi perkalian dan pembagian di kelas III. Bagi sekolah agar dapat mendukung penerapan teori Bruner dalam pembelajaran matematika yang dilakukan guru di kelas dengan cara memberikan pembekalan dan pelatihan tentang penerapan teori Bruner serta memberikan sarana berupa fasilitas yang menunjang


Pengetahuan (Cl)
Pemahaman (C2)
Penerapan (C3)
Analisis (C4)
Sintesis (C5)
Penilaian (C6)
Mengutip
Memperkirakan
Menugaskan
Menganalisis
Mengabstraksi
Membandingkan
Menyebutkan
Menjelaskan
Mengurutkan
Mengaudit
Mengatur
Menyimpulkan
Menelusuri
Mengkategorikan
Menentukan
Memecahkan
Menganimasi
Menilai
Menggambar
Mencirikan
Menerapkan
Menegaskan
Mengumpulkan
Mengarahkan
Membilang
Merinci
Menyesuaikan
Mendeteksi
Mengkategorikan
Mengkritik
Mengidentiflkasi
Mengasosiasikan
Mengkalkulasi
Mendiagnosis
Mengkode
Menimbang
Mendaftar
Membandingkan
Memodifikasi
Menyeleksi
Mengkombinasikan
Memutuskan
Menunjukkan
Menghitung
Mengklasifikasi
Memerinci
Menyusun
Memisahkan
Memberi label
Mengkontrasikan
Menghitung
Menominasikan
Mengarang
Memprediksi
Memberi indek
Mengubah
Membangun
Mendiagramkan
Membangun
Memperjelas
Memasangkan
Mempertahankan
Mengurutkan
Mengkorelasikan
Menanggulangi
Menugaskan
Menamai
Menguraikan
Membiasakan
Merasionalkan
Menghubungkan
Menafsirkan
Menandai
Menjalin
Mencegah
Menguji
Menciptakan
Mempertahankan
Membaca
Membedakan
Menentukan
Mencerahkan
Mengkreasikan
Memerinci
Menyadap
Mendiskusikan
Menggambarkan
Menjelajah
Mengoreksi
Mengukur
Menghafal
Menggali
Menggunakan
Membagankan
Merancang
Merangkum
Menulis
Mencontohkan
Menilai
Menyimpulkan
Merencanakan
Membuktikan
Mencatat
Menerangkan
Melatih
Menemukan
Mendikte
Memvalidasi
Mengulang
Mengemukakan
Menggali
Menelaah
Meningkatkan
Mengetes
Mereproduksi
Mempolakan
Mengemukakan
Memaksimalkan
Memperjelas
Mendukung
Meninjau
Memperluas
Mengadaptasi
Memerintahkan
Memfasilitasi
Memilih
Memilih
Menyimpulkan
Menyelidiki
Mengedit
Membentuk
Memproyeksikan
Menyatakan
Meramalkan
Mengoperasikan
Mengaitkan
Merumuskan
Mempelajari
Merangkum
Mempersoalkan
Memilih
Menggeneralisasi
Mentabulasi
Menjabarkan
Mengkonsepkan
Mengukur
Menggabungkan
Memberi kode
Melaksanakan
Melatih
Memadukan
Meramalkan
Mentransfer
Membatasi
Memproduksi
Mereparasi
Memproses
Menampilkan
Mengaitkan
Menyiapkan
Mensuimulasikan
Memproduksi
Memecahkan
Merangkum
Melakukan
Merekonstruksi
Mentabulasi
Menyusun
Memproses
Meramalkan

Comments